Gunung Kelud menampakkan
esistensinya lagi pada hari Kamis 13 Februari 2014 pukul 22.46 WIB (diakui dampak letusan kali ini lebih besar dibandingkan erupsi pada tahun 1990) . Sebelum Gunung Kelud
meletus, status gunung tersebut telah dinaikkan menjadi awas (pukul 21.15 WIB).
Radius aman pun ditetapkan menjadi 10km. Sehingga warga yang tinggal pada
radius tersebut mulai dievakuasi untuk mengungsi. Saat Gunung Kelud meletus,
beberapa masyarakat di DIY mengaku sempat mendengar bunyi dentuman. Namun
tidak menghiraukan suara tersebut. Pagi harinya, sejumlah wilayah di Jawa
Tengah dan DIY dikejutkan dengan turunnya hujan abu. Beberapa masyarakat
mengira hujan abu tersebut berasal dari Gunung Merapi. Namun, dikabarkan dari
media bahwa hujan abu ini merupakan dampak dari Gunung Kelud di Jawa Timur. Sedangkan
Gunung Merapi masih dalam status normal dan tidak terpengaruh dengan aktivitas Kelud. Di jejaring sosial, masyarakat
sudah banyak yang membicarakan Kelud atau sekedar meng-upload foto lingkungan
rumah mereka yang berabu. Bahkan di jejaring sosial twitter, letusan Gunung
Kelud sempat menjadi trending topic world wide.
sumber: google |
Pada media elektronik televisi,
sebagian besar stasiun tv meliput berita seputar Kelud, mulai dari tinggj
semburan material vulkanik yang mencapai 17 km, sejarah Gunung Kelud, bandara
yang ditutup sementara, hingga kerugian tempat pariwisata yang mencapai dua milyar karena tidak ada pengunjung yang datang dan harus ditutup sementara.
Seperti misalnya foto pada fanpage fb kebun binatang Gembira Loka yang
menggambarkan zookeeper sedang membersihkan dan mengamankan hewan disana.
zookeeper sedang menyelamatkan biawak tegu |
Tercatat hari Jumat,
masyarakat di DIY mulai membersihkan rumah mereka. Namun, beberapa masyarakat
mengeluhkan rumah yang telah dibersihkan tersebut kembali berdebu. Hal tersebut
disebabkan abu yang masih menempel pada atap dan dedaunan, sehingga saat angin
kencang di sore hari, abu tersebut terbang dan memasuki rumah-rumah. Oleh
karena itu, masyarakat harus bersabar dan menerima konsekuensi untuk
membersihkan lagi lebih dari sekali. Hari Jumat dan Sabtu, DIY belum juga diguyur
hujan. Hanya beberapa wilayah di daerah selatan yang mengaku bahwa wilayahnya
telah diguyur hujan dengan intensitas rendah. Hal tersebut memaksa beberapa
masyarakat harus membersihkan wilayah mereka karena abu vulkanik tidak baik
untuk kesehatan sekaligus dapat menyebabkan kecelakaan di jalan disebabkan dapat membuat jarak
pandang yang semakin pendek.
Hari Minggu malam sekitar
pukul 22.00 WIB, masyarakat DIY dibuat tersenyum dengan turunnya hujan. Namun ternyata
hujan tersebut tidak merata karena sejumlah wilayah masih sangat berabu sehingga diperkirakan wilayah tersebut tidak diguyur hujan atau diguyur hujan namun dengan intensitas rendah.
Seperti wilayah UGM yang pada keesokan
harinya masih tertutup abu tebal. Senin 17 Februari, warga UGM pun melakukan bersih-bersih
sesuai dengan keputusan rektor pada hari sebelumnya. Di FTP, hanya terlihat
beberapa mahasiswa, dosen, dan civitas akademik lain yang mulai membersihkan
fakuktas. Beberapa menyemprotkan air dari selang besar di depan audit dan
sekitarnya, beberapa membersihkan ruangan lembaga masing-masing. Kurangnya
alat, SDM terbatas, dan luasnya lingkungan menyebabkan bersih-bersih hari itu
belum maksimal. Sehingga tidak dipungkiri, saat kendaraan bermotor melewati
jalan di sekitaran FTP maupun beberapa wilayah di luar FTP, abu masih beterbangan dan
mengganggu penglihatan dan jarak pandang.
Awak AGRITA pun baru melakukan
bersih-bersih hari ini Selasa 18 Februari 2014.
foto oleh mbak Aristi :D
Terlihat latar belakang foto (paling atas) yaitu pepohonan yang masih tertutup abu yang jika ada angin kencang (biasanya
pada sore hari) menerbangkan abu dan kembali menutupi ruangan yang telah
dibersihkan. #reresikAgrita
Di saat beberapa wilayah yang tertutup abu Kelud berharap hujan, justru sekitar Kediri yang sering diguyur hujan. Dikabarkan hari ini (18 Februari) hujan telah mengguyur sekitar gunung Kelud selama 5 jam dan berdampak lahar dingin yang merendam 4 desa :( Semoga Saudara kita disana diberi keselamatan dan kesehatan serta kesabaran untuk melewati bencana ini. aamiin.
nb: saat penulis mengakhiri tulisan ini, gerimis sedang mengguyur Sleman :D
0 komentar:
Post a Comment