20 March 2014

Opini AEC #3

BY Unknown No comments

Masih dalam rangkaian opini AEC awak AGRITA, kali ini opini dari mbak Kamilia :D 

Siapkah kita menghadapi AEC 2015?

Hal yang terlintas dipikiran ketika mendengar AEC 2015 adalah apakah kita siap mengahadapinya, tentu saja bukan perkara siap ataupun tidak, siap maupun tidak siap, Indonesia akan menjalaninya. Tetapi bagaimana strategi kita sebagai negara Indonesia yang berkembang dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan semaksimal mungkin. Karena walau kita berkata tidak siap, toh ASEAN Economic Community (AEC) telah disepakati oleh negara anggota ASEAN dalam Bali Concord II di tahun 2003.
Dikutip dari kompasiana.com, AEC merupakan salah satu tujuan integrasi ekonomi regional pada tahun 2015. ASEAN Economic Community merupakan agenda bersama negara-negara ASEAN dengan tujuan menjadikan ASEAN sebagai: pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi yang kompetitif, wilayah pengembangan ekonomi yang merata, dan daerah sepenuhnya terintegrasi ke dalam ekonomi global. Jadi, dapat disimpulkan bahwa AEC ini adalah upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan.
            Tidak ada kata terlambat untuk mempersiapkannya, justru kita harus mempersiapkannya sedini mungkin. Kita tidak tahu pasti sudah seberapa jauh negara ASEAN lain telah mempersiapkan menghadapi AEC. Misalnya SCG (Siam Cement Group) yang telah bersiap mengantisipasi penurunan tenaga kerja terampil. Perlu disadari pula, bahwa AEC ini mendapat sorotan dari negara di luar ASEAN. Sehingga kita harus mempersiapkan strategi  yang memberikan dampak positif  untuk kita. Jika tidak dipersiapkan matang, strategi AEC ini bisa menjadi boomerang bagi kita.
Strategi-strategi yang bisa dipakai misalnya lebih meningkatkan pemeriksaan ekspor-impor secara bersih, perlunya stabilitas politik, pemerintah harus bersikap bersih jauh dari korupsi, ketertiban sosial, adanya inovasi teknologi dan ketersediaan infrakstruktur yang memadai.
Mirisnya, masih banyak masyarakat Indonesiatidak mengetahui AEC tersebut. Termasuk mahasiswa yang nantinya juga dapat terkena dampak baik langsung atau tidak langsung. Sepertinya karena hal ini masih baru, masyarakat tidak memiliki bayangan apa yang terjadi jika AEC pada tahun 2015 telah berlaku. Terlebih lagi bagi pelaku UKM yang sebenarnya akan terancam. Jika AEC 2015 telah berlaku, UKM dapat tergerus oleh serbuan produk luar. Sehingga justru bukannya keuntungan dan kemakmuran yang kita dapatkan, namun sebaliknya.

Lalu, apa yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa untuk mempersiapkan AEC, jika kita tidak melek dengan permasalahan negara yang terjadi?Atau hanya mau berdiam diri saja? Mari kita berbenah diri!

0 komentar:

Post a Comment