Masih dalam rangkaian opini AEC awak AGRITA, kali ini opini dari mbak Kamilia :D
Siapkah
kita menghadapi AEC 2015?
Hal yang terlintas dipikiran ketika
mendengar AEC 2015 adalah apakah kita siap mengahadapinya, tentu saja bukan
perkara siap ataupun tidak, siap maupun tidak siap, Indonesia akan
menjalaninya. Tetapi bagaimana strategi
kita sebagai negara Indonesia yang berkembang dapat memanfaatkan kesempatan ini
dengan semaksimal mungkin. Karena walau kita berkata tidak siap, toh ASEAN Economic
Community (AEC) telah
disepakati oleh negara anggota ASEAN dalam Bali Concord II di tahun 2003.
Dikutip dari kompasiana.com, AEC
merupakan salah satu tujuan integrasi ekonomi regional pada tahun 2015. ASEAN Economic Community merupakan agenda
bersama negara-negara ASEAN dengan tujuan menjadikan ASEAN sebagai: pasar dan
basis produksi tunggal, kawasan ekonomi yang kompetitif, wilayah pengembangan
ekonomi yang merata, dan daerah sepenuhnya terintegrasi ke dalam ekonomi
global. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa AEC ini adalah upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
diantara negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling
menguntungkan.
Tidak ada kata terlambat untuk
mempersiapkannya, justru kita harus
mempersiapkannya sedini mungkin.
Kita tidak tahu pasti sudah seberapa jauh negara ASEAN lain telah mempersiapkan
menghadapi AEC. Misalnya SCG (Siam Cement Group) yang telah bersiap
mengantisipasi penurunan tenaga kerja terampil. Perlu disadari pula, bahwa AEC
ini mendapat sorotan dari negara di luar ASEAN. Sehingga kita harus
mempersiapkan strategi yang memberikan
dampak positif untuk kita. Jika tidak
dipersiapkan matang, strategi AEC ini bisa menjadi boomerang bagi kita.
Strategi-strategi yang bisa dipakai misalnya lebih
meningkatkan pemeriksaan ekspor-impor
secara bersih, perlunya stabilitas politik, pemerintah harus bersikap bersih
jauh dari korupsi, ketertiban sosial, adanya inovasi teknologi dan ketersediaan
infrakstruktur yang memadai.
Mirisnya, masih banyak masyarakat Indonesiatidak mengetahui
AEC tersebut. Termasuk mahasiswa yang nantinya juga dapat terkena dampak baik
langsung atau tidak langsung. Sepertinya karena hal ini masih baru, masyarakat
tidak memiliki bayangan apa yang terjadi jika AEC pada tahun 2015 telah
berlaku. Terlebih lagi bagi pelaku UKM yang sebenarnya akan terancam. Jika AEC
2015 telah berlaku, UKM dapat tergerus oleh serbuan produk luar. Sehingga
justru bukannya keuntungan dan kemakmuran yang kita dapatkan, namun sebaliknya.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa untuk
mempersiapkan AEC, jika kita tidak melek
dengan permasalahan negara yang terjadi?Atau hanya mau berdiam diri saja? Mari kita berbenah diri!
0 komentar:
Post a Comment