03 April 2014

Opini AEC #6

BY Unknown No comments

Bagaimana kita sebagai mahasiswa teknologi pertanian menyikapi AEC? :( galau? yuk mari simak opini dari mbak Fathyah :D
Mahasiswa Teknologi Pertanian
Pilar Indonesia Menuju ASEAN Economic Community (AEC) 2015

ASEAN Economic Community (AEC) 2015, terdengar tak asing, namun masih banyak yang belum mengerti. Secara singkat, berdasarkan ASEAN Economic Community Blueprint, AEC merupakan suatu intergrasi ekonomi yang didasarkan pada kepentingan bersama negara anggota ASEAN. AEC akan membentuk ASEAN sebagai suatu pasar tunggal dan basis produksi, menjadikan ASEAN lebih dinamis dan kompetitif, mempercepat integrasi kawasan dalam sektor-sektor prioritas, mempermudahpergerakan para pelaku usaha tenaga kerja terampil dan berbakat, serta memperkuatmekanisme institusi ASEAN.
Pertanian adalah salah satu sektor prioritas yang menjadi fokus AEC. Berkaitan dengan sektor tersebut, hal yang perlu diperhatikan dari AEC ini adalah dibentuknya pasar tunggal dan basis produksi dengan lima elemen utamanya yaitu aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran modal yang lebih bebas, dan aliran bebas tenaga kerja terampil.
Kebijakan penghapusan dan penurunan tarif sebagai penunjang aliran bebas barang akan berdampak pada meningkatnya produk impor. Hal ini sangat penting menjadi perhatian para teknolog pertanian. Di saat swasembada pangan masih sulit untuk dicapai, adanya kebijakan tersebut akan semakin mengancam langkah Indonesia menuju kemandirian pangan. Tidak ada pilihan bagi Indonesia, siap tidak siap, Indonesia harus siap menghadapi ini, khususnya bagi sektor pertanian.
Mempersiapkan sektor pertanian Indonesia menuju AEC 2015 bukanlah langkah sederhana yang dapat dikerjakan oleh satu pihak saja, dalam hal ini pemerintah, melainkan perlu keterlibatan dari pihak lain seperti swasta dan juga perguruan tinggi yang termasuk di dalamnya adalah mahasiswa. Mahasiswa maupun organisasi mahasiswa saat ini sangat dituntut kepedulian, kompetensi dan kontribusinya dalam mempersiapkan AEC dalam jangka waktu dekat.
Kontribusi mahasiswa, khususnya teknologi pertanian, dapat disumbangkan melalui program pemberdayaan masyarakat seperti petani lokal maupun pelaku usaha kecil menengah (UKM) di bidang pangan. Pengetahuan masyarakat akan adanya AEC dan dampaknya terhadap pertanian Indonesia perlu ditingkatkan. Pasar tunggal dan basis produksi yang dibentuk AEC secara tidak langsung menuntut kita untuk meningkatkan daya saing produk. Untuk dapat menghadapi persaingan pasar bebas, daya saing produk yang tinggi mutlak diperlukan. Tidak hanya itu, ketersediaan bahan baku juga merupakan hal yang perlu dijamin. Dengan kata lain, produktivitas komoditas pertanian adalah titik kritis yang perlu ditangani agar berada pada level yang aman atau dapat mencukupi kebutuhan.Upaya meningkatkan produktivitas bahan baku dan daya saing produk inilah yang akan sulit terlaksana bila petani lokal dan pelaku UKM di bidang pangan tidak memperoleh pembinaan. Disinilah peran mahasiswa teknologi pertanian dalam usaha mempersiapkan pertanian Indonesia menuju AEC 2015, yaitu melalui pemberdayaan petani lokal maupun pelaku UKM di bidang pangan guna meningkatkan produktivitas komoditas pertanian dan daya saing produk pertanian Indonesia. Melakukan pembinaan guna melahirkan sumber daya manusia yang handal di bidang pertanian adalah salah satu upaya lain untuk menghadapi aliran bebas tenaga kerja terampil yang menjadi bagian dari lima elemen pasar tunggal dan basis produksi AEC.


0 komentar:

Post a Comment